Cara Kalibrasi Atomic Absorption Spectrometry (AAS)

Cara Kalibrasi Atomic Absorption Spectrometry (AAS)

Daftar Isi:

Halo, selamat datang di blog kami. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang cara kalibrasi Atomic Absorption Spectrometry (AAS). AAS adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur logam dalam sampel cair. Kalibrasi AAS adalah proses yang penting untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat dan presisi. Bagaimana cara melakukan kalibrasi AAS? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu AAS?

Atomic Absorption Spectrometry (AAS)

Atomic Absorption Spectrometry (AAS) adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur logam dalam sampel cair. Prinsip kerja AAS adalah dengan menguapkan sampel cair ke dalam nyala api atau tungku grafit, lalu menyerapkan cahaya monokromatik yang sesuai dengan panjang gelombang unsur yang diukur. Intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur dalam nyala api atau tungku grafit berbanding lurus dengan konsentrasi unsur tersebut dalam sampel.

Untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat dan presisi, AAS memerlukan kalibrasi yang tepat sebelum digunakan. Kalibrasi AAS adalah proses untuk menentukan hubungan antara konsentrasi unsur dalam larutan standar dan intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut. Dengan kalibrasi, kita dapat membuat kurva kalibrasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi unsur dalam sampel yang tidak diketahui.

Langkah-langkah Kalibrasi AAS

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan kalibrasi AAS:

  1. Siapkan larutan standar dari unsur yang akan diukur dengan konsentrasi yang berbeda-beda, misalnya 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 5 ppm, dan 10 ppm. Larutan standar dapat dibuat dengan melarutkan senyawa murni dari unsur tersebut dalam pelarut yang sesuai, misalnya air atau asam.
  2. Siapkan larutan blanko, yaitu larutan yang tidak mengandung unsur yang akan diukur, tetapi memiliki komposisi kimia yang sama dengan sampel. Larutan blanko dapat dibuat dengan melarutkan pelarut saja atau dengan menambahkan zat-zat lain yang ada dalam sampel, misalnya asam atau garam.
  3. Nyalakan spektrofotometer AAS dan pilih sumber cahaya yang sesuai dengan unsur yang akan diukur. Sumber cahaya dapat berupa lampu katode berongga (HCL) atau lampu elektrode tanpa busur (EDL) yang menghasilkan cahaya monokromatik dengan panjang gelombang spesifik untuk unsur tertentu.
  4. Atur parameter AAS sesuai dengan metode analisis yang dipilih, misalnya jenis nyala api atau tungku grafit, suhu nyala api atau tungku grafit, laju alir gas pembakar atau gas pelindung, lebar celah spektrofotometer, waktu integrasi sinyal, dll.
  5. Mulailah proses kalibrasi dengan menguapkan larutan blanko ke dalam nyala api atau tungku grafit dan baca intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut. Catat nilai intensitas cahaya sebagai nilai nol (0) pada kurva kalibrasi.
  6. Ulangi langkah 5 dengan menguapkan larutan standar dengan konsentrasi terendah ke dalam nyala api atau tungku grafit dan baca intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut. Catat nilai intensitas cahaya dan konsentrasi larutan standar sebagai titik pertama pada kurva kalibrasi.
  7. Ulangi langkah 6 dengan menguapkan larutan standar dengan konsentrasi lebih tinggi secara berurutan ke dalam nyala api atau tungku grafit dan baca intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut. Catat nilai intensitas cahaya dan konsentrasi larutan standar sebagai titik-titik berikutnya pada kurva kalibrasi.
  8. Buat grafik antara konsentrasi larutan standar (sumbu x) dan intensitas cahaya (sumbu y) untuk mendapatkan kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi dapat berupa garis lurus atau kurva nonlinear tergantung pada karakteristik AAS dan unsur yang diukur.
  9. Hitung persamaan matematika dari kurva kalibrasi, misalnya y = ax + b untuk garis lurus atau y = a + bx + cx^2 untuk kurva nonlinear, dengan y adalah intensitas cahaya, x adalah konsentrasi larutan standar, dan a, b, c adalah konstanta yang dapat ditentukan dari grafik.
  10. Gunakan persamaan matematika dari kurva kalibrasi untuk menghitung konsentrasi unsur dalam sampel yang tidak diketahui dengan cara menguapkan sampel ke dalam nyala api atau tungku grafit, membaca intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut, dan memasukkan nilai intensitas cahaya ke dalam persamaan matematika untuk mendapatkan nilai konsentrasi unsur.
Baca juga:  Kalibrasi Alat Laboratorium: Apa dan Mengapa Hal Ini Penting

Kesimpulan

Kalibrasi AAS adalah proses yang penting untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat dan presisi. Kalibrasi AAS dilakukan dengan menggunakan larutan standar dan larutan blanko dari unsur yang akan diukur, menguapkan larutan tersebut ke dalam nyala api atau tungku grafit, membaca intensitas cahaya yang diserap oleh atom-atom unsur tersebut, dan membuat kurva kalibrasi yang dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi unsur dalam sampel yang tidak diketahui. Kalibrasi AAS harus dilakukan secara rutin dan sesuai dengan metode analisis yang dipilih.

Sekian artikel yang saya buat dengan judul “Cara Kalibrasi Atomic Absorption Spectrometry (AAS)”. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih. 😊

Butuh jasa kalibrasi AAS?

Anda membutuhkan jasa kalibrasi AAS yang profesional dan berkualitas? Hubungi kami sekarang juga! Kami menyediakan jasa kalibrasi AAS dengan harga terjangkau dan hasil yang akurat dan presisi. Kami memiliki tim ahli yang berpengalaman dan peralatan yang canggih untuk melakukan kalibrasi AAS dengan cepat dan mudah. Kami juga memberikan garansi dan sertifikat untuk setiap kalibrasi yang kami lakukan. Jangan ragu, percayakan kebutuhan kalibrasi AAS Anda kepada kami!

Penulis

Picture of Erwin Widianto

Erwin Widianto

Saya adalah seorang penulis atau SEO Specialist yang meluangkan waktu dan bertukar pikiran melalui konten yang saya tulis di artikel ini.

Bagikan ke:

Tinggalkan Balasan

× Hubungi Kami